Mei 2016. Seperti mimpi, pada awal tahun saya tidak ada bayangan apapun tentang menginjakkan kaki ke tanah kelahiran bapak saya, Yogyakarta. Bagi saya itu hanya keinginan saat SMP yang belum bisa terwujudkan. 
Saat itu pilihan saya (dan kebanyakan anak-anak SMA pada umumnya) setelah lulus SMA hanya 2 yaitu melanjutkan ke bangku kuliah atau bekerja. Dan pada awal tahun 2016 saya mendapatkan tawaran yang tidak disangka-sangkata yaitu  melanjutkan kuliah di Yogyakarta dan tinggal di Pondok Aqwamu Qila. Tidak mempersiapkan banyak hal, saya berangkat ke Jogja 2 minggu setelah Wisuda sekolah. 
Pertama kali menginjakkan kaki di kota orang, saya sangat terbantu dengan tinggal di Aqwamu Qila. Tidak mengetahui banyak hal dan masih bingung mengambil tindakan adalah perilaku saya saat itu. Tapi saya sangat bersyukur kakak tingkat di Aqwamu Qila sangat terbuka dan mau di repotin oleh saya yang 
 Pertama kali saya masuk AQ (aqwamu qila) sekitar kurang lebih 2,5 tahun yang lalu. Tak pernah terbayangkan akan tinggal di AQ dan berkumpul dengan Abah Umi dan teman baru dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berbeda yang kini menjadi sebuah keluarga besar. Berawal dari keinginan saya akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dan atas ijin Allah SWT saya dapat kuliah dan tinggal di AQ bertemu dengan teman-teman yang luar biasa. Karena dari mereka saya dapat belajar banyak hal, belajar akan arti hidup,bersahabat dan berjuang. Dan dari Abah Umi pula saya belajar bersyukur, belajar peduli pada sesama, belajar hidup dan juga arti keluarga yang sesungguhnya. Yang mana dapat mengumpulkan kami dari berbagai latar belakang dan juga sifat sehingga dapat menjadi keluarga. Di AQ kami merasa mendapat kasih sayang dari abah umi seperti anak mereka sendiri.

Pernah terbayangkan tinggal jauh dari orang tua akan merasa sepi dan kurang semangat. Namun ternyata itu semua salah. Saya merasa ini awal atau tantangan dan juga bersemangat karena berkumpul dengan para pejuang yang InsyaAllah lillah. Dan disini seperti ada motivasi tersendiri untuk meraih kesuksesan bersama. Yang nantinya saat saya kembali ke kampung halaman, saya dapat membagikan ilmu dan juga dapat membuat perubahan setidaknya untuk keluarga saya nantinya.

"Tuntunlah ilmu walaupun sampai ke negeri China."




Agustus 2014 perjuangan telah dimulai, kota Yogyakarta istimewa menjadi tujuanku walau beberapa tahun yang lalu mimpi itu hanya tertulis di buku biruku, kini telah menjadi nyata akhirnya Allah telah menjawab doaku saya diterima di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Anugerah yang Allah berikan melalui orang-orang terhebatku orang-orang yang peduli yang menyanyangiku sehingga ku berikan kesempatan untuk melanjutkan studi SI. Abah Umilah yang telah membantuku bisa seperti ini berdiri tegak bersiap berjuang bertekad mencari ilmu sebanyak-banyaknya untuk masa depan yang gemilang membangun peradaban umat Islam kelak. 
Pondok Pesantren Aqwamu Qila yang menjadi tempat teduhku tempat belajarku tempat berekspresi tempatku menggali potensi dan mengembangkan tempatku bercanda tawa bersama sahabat Aqwamu Qila. Pondok Pesantren Aqwamu Qila terletak di dekat masjid Margo Rahayu tepatnya di jalan Pulanggeni No. 9 A Grojogan Tamanan Banguntapan Bantul. Di sanalah suka duka kehidupan di jalani bersama, penuh dengan kesederhanaan, sahabat Aqwamu Qila mempunyai tekad kuat untuk mengubah nasib untuk menjadi lebih baik. Walaupun berbeda latar belakang tujuan tetap sama mencari Ridho dan surga_Nya. 
Kesan pertama masuk ke Pondok Pesantren Aqwamu Qila deg-deg an nanti betah nggak ya, akhirnya terjawab juga dengan sendirinya, sahabat Aqwamu Qila sungguh ramah dan baik hati semua, semuanya dijalani dengan bersama-sama masak bersama, sarapanpun bersama, ngaji bersama dan tidurpun bersama. Hari-haripun begitu saja berjalan dengan ceria, menjalani tanggungjawab masing-masing karena berbeda-beda kampusnya ada yang kuliah di UMY, UIN, UNY, Widya Wiwaha, dan UST. Akan tetapi itu tak menjadi pemecah bahkan menjadikan kita saling berbagi ilmu dari apa yang kita dapatkan di bangku kuliah sesuai dengan jurusan kita masing-masing. Setiap setelah isya'
kita mengaji bersama surat yang dibaca yaitu Al-Mulk dan Al-Muzamil setiap malam ada yang memimpin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kebersamaan tercipta ketika mengaji bersama. Ketentraman hati dirasakan ketika dilantunan ayat suci Al-Qur'an. Semoga hati kita senantiasa di cahayai Al-Qur'an sepanjang masa. 
suatu ketika saya datang di pondok pesantern Aqwamu qila yang ada di benak saya adalah saya akan belajar agama di sini dalam waktu yang cukup lama dan pasti akan banyak aturan aturan yang membosankan dan yang pasti saya akan kesulitan untuk bebas melakukan ini dan itu...sebab yang saya tahu bahwa setiap pondok dimana pun pasti akan ada aturan aturan yang akan mengikat seseorang untuk tidak bebas seenak saja melakukn apa yang menjadi kemauan serta kehendak orang tersebut. itulah yang pertama kali terbenak di pikiran saya. yang juga mungkin saya tidak bisa keluar begitu saja dari pondok. kemudian saya berkenalan dengan aba dan umi mereka memperkenalkan pondok  yang mereka kelola itu segala aturan di pondok, cara berpakaian, berinteraksi, jadwal piket kerja, masak, membersihkan tempat masing masing yang putri membersihkan ruangan putri dan yang putra pun seperti itu. lalu juga di jelaskan kegiatan rutin yang sering di lakukan oleh para santri dan santria setiap sehabis shalat subuh dan shalat ishya serta kegiatan menghafal alquran yang di laksanakan seminggu sekali yaitu pada hari kamis, juga ada kajian kajian dari para santria dan santri di luar aba dan umi.
Inilah 10 Jurus yang membuat Rezeki selalu menghampiri kita.

1. TAQWA
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” (QS ath-Thalaq: 2-3).

2. TAWAKAL
Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)

3. SHOLAT
Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani).

4. ISTIGHFAR
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu ke-bun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai" (QS Nuh: 10-12).
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).

5. SILATURAHMI
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaknyalah ia menyambung (tali) silaturahim.”

6. SEDEKAH
Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari).

7. BERBUAT KEBAIKAN
"Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS Alqashash:84)
Nabi bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan zalim pd hambanya yg berbuat kebaikan.Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.(HR. Ahmad).

8. BERDAGANG
Dan Nabi SAW bersabda: “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan” (Riwayat Ahmad).

9. BANGUN PAGI
Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah ( S.A.W.) melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W.) mengatakan kepadanya, "Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari. ( H.R. Al-Baihaqi)
Aisyah juga meceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah (S.A.W.) bersabda, "Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (H.R. At-Tabarani).

10. BERSYUKUR
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim:7)
disamping cara cara diatas hendaknya kita saling berbagi, akan ilmu yang kita miliki yuk share 10 jurus ini keteman-teman kita. semoga bermanfaat.
Semoga Allah SWT kabulkan segala hajat kita ditahun ini, Aamiinn..

Assalamualaikum

 Apaka kabar AQ sholih dan sholihah ? 
Kabar kalian sehat dan luar biasa kan ? mimin harap kalian tetep semangat ya untuk mengapai harapan besar di masa depandan cheeeeeeeeeeeeeeeers,,!! Hari ini, mimin mau cerita nih salah satu kegiatan yang ada di AQ. Sengaja mimin ngasih judul yang cetar supaya teman –teman bisa mengerti bahwa kegiatan-kegiatan yang ada di Aqwamquila itu keren-keren dan luar biasa loh. Yups,,salah satu kegiatan yang yang kece ini adalah Rihlah. Karena teman-teman yang ada di AQ itu mahasiswa, ajdi nih sangat fleksibel sekali untuk mengajak teman-teman melakukan Rihlah atau jalan jalan . mimin dan teman-teman Aq lainya sering loh rihlah bareng-bareng ke suatu tempat. Yups ,salah satu perjalan yag ada di foto ini adalah Rihlah AQ ke Embung Sriten, Nglipar. Btw ,Embung Sriten Ini adalah embung tertingi yang ada di Asia tenggara loh,, 

Menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam dari Yogyakarta tentunya bukan masalah yang berat bagi miimin dan teman-teman Aq untuk mendaki embung ini. Embung yang terihat tinggi dan gagah ini ternyata sungguh luar biasa teman-teman. Perjalanan naik menggunakan sepeda motordan di lanjutkan berjalan kaki kurang lebih 1 Km ternyata sungguh terbayar dengan keindahan yang ada di puncak sriten. Perlu teman0-teman ketahui ,walaupun mimin dan teman-teman naik menggunakan Sepeda motor ,medanya sugguh luar biasa. Ini terbukti dengan beberapa teman-teman akhwat yang terjatuh bahkan mimin sendiri pun sampai kehabisan kampas rem dan akhirnya juga ikut jatuh ketika turun balik dari embung sriten. Tapi tenang ,, Mimin kan orangya teroonng,, eh strong maksudnya hehe. 
Negri di atas awan
Perjalanan menuju puncak

Ada sebuah pepatah dalam bahasa inggris yang bisa menggambarkan perjalan kami. “Togetherness is the key of the success “.Kalimat itulah yang selama ini teman-teman Aq tumbuhkan di pesantren pelajar dan mahasiswa.Well, eratnya persaudaraan kami yang tumbuh dan selalu disirami tausiah dari abah dan umi kami di AQ benar-benar membuat kita semakin solid dalam melakukan setiap kegiatan. Kami memang tumbuh bersama antara akhwat dan ikhwan dalam satu atap tapi perlu teman-teman ketahui, Abah dan Umi kami benar-benar menjadikan persaudaraan dalam satu atap ini menjadi suatu keluarga lengkap dengan berbagai karakter dari teman-teman. Soo,perbedaan karakter itu tuh yang membuat perjalan kita selalu berkesan teman-teman. 

 Rihlah bukan hanya memberkan kesan untuk menikmati keindahan ciptaan Tuhan yang amat luar bisa. Dalam rihlah yang mimin dan teman-teman AQ lakukan, kita juga berlanjut silaturahim ke salah satu rumah teman Aq yang bernama Ariska Diya. Kebetulan nih Embung Sriten memang sangat dekat dengan rumahnya jadi kita sekaligus silaturahim ketempat salah satu teman kita untuk menegenal kearifan local yang ada. 
Perjalanan 

Sebagai penutup dari cerita perjalanan mimin ini, ada suatu perkataan tokoh yang mimin sangat ingat. Dalam suatu histori yang keren seorang penjelajah terkenal yang bernama Ibnu Batutah pernah berkata dalam suatu pelayarana keliling dunia “ Sungguh, ketika kita sudah memunyai niat yang bulat untuk melakukan perjalanan, amak badai setinggi apapapun hanya akan menjadi hal kecil bagi kita”. Ibnu batutah memang luar biasa teman-teman, tekadnnya untuk berkeliling dunia sungguh menjadi tolak ukut bagi generasi –generasi setelahnya seperti cristoper colombus dan marcopolo. So, mari kita terus berjuang teman-teman untuk terus mengapai apa yang sudah pernah kita tuliskan dalam benak kita tentang cita-cita kita. Semoga denga tulisan ini, kita saling bisa berintropeksi diri dan saling memberikan motivasi.Amiiiin. Terimakasih dan sampai ketemu di lembaran tulisan yang lain ya..
Selamat Datang Di Pondok Pesantren Aqwamu Qila
Pondok Pesantren Aqwamu Qila adalah terletak di grojogan tamanan banguntapan, bantul